Karakteristik Tahap-Tahap dalam PLC
Karakteristik dan tujuan pemasaran pada
setiap tahap PLC (Product Life Cycle) dapat disajikan secara ringkas
dalam gambar 6.13.
Pada tiap tahap tersebut terdapat peluang
dan masalah yang berbeda-beda dalam kaitannya dengan strategi pemasaran dan
potensi laba. Dengan mengenali tahap di mana suatu produk sedang berada, atau
yang akan dituju, pihak manajemen dapat merumuskan rencana dan strategi
pemasaran yang tepat.
Perlu untuk diperhatikan bahwa aplikasi
konsep PLC tidaklah terbatas pada product form life cycle saja,
tetapi juga meliputi product line life cycle, product category life
cycle, industry product life cycle, individual product life cycle, bahkan brand
life cycle. Meskipun demikian, ada pula pakar yang tidak sependapat,
diantaranya McCarthy dan Perreault (1990) serta Dhalla dan Yuspeh (dalam Weitz
dan Wensley, 1988) yang menyatakan bahwa produk dan merek individual tidak memiliki
PLC. Argumen yang dikemukakannya adalah bahwa produk dan merek individual dapat
diperkenalkan di tahap mana saja dalam PLC (kasus me-too
product). Di samping itu, penjualan dari produk individual seringkali
tidak mengikuti pola umum PLC. Melengkapi kritiknya tersebut, McCarthy dan
Perreault menyarankan penggunaan istilah Market Life Cycle atau Product-market
Life Cycle daripada Product Life Cycle. Dalam buku
ini istilah yang akan digunakan adalah Product Life Cycle, karena
istilah ini telah diterima secara umum dan dipakai secara luas.
Selain karakteristik di atas, PLC juga
memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
·
Tidak setiap produk melalui semua tahapan. Beberapa produk bahkan ada yang
tidak pernah melewati tahap perkenalan. Umumnya produk yang gagal memasuki
semua tahapan ini adalah produk-produk yang berkaitan dengan teknologi dan
mode (fad). Contohnya: produk-produk elektronik (walkman,
tape recorder, komputer dan aksesorinya, dan lain-lain),
komponen-komponen tertentu (transistor, IC, dan lain-lain), perangkat lunak
komputer (baik application programming maupun language
programming), dan masih banyak lagi.
·
Panjang suatu tahap PLC untuk tiap produk sangat bervariasi. Product
category memiliki PLC yang paling lama, product form cenderung
mengikuti pola PLC standar (bentuk S), sedangkan merek memiliki PLC yang paling
pendek. Kenyataan membuktikan tidak semua produk memiliki PLC yang berbentuk S,
seperti yang disajikan di kebanyakan buku teks. Sementara itu, style
life cycle mempunyai daur hidup yang panjang, sedangkan fad
life cycle hanya berlangsung singkat.
·
PLC dapat diperpanjang dengan inovasi dan repositioning. Banyak
contoh perusahaan-perusahaan yang berhasil memperpanjang PLC produknya sehingga
penjualannya tidak menurun tetapi malahan terus meningkat. Contoh klasik yang
dapat kita lihat adalah keberhasilan Du Pont dalam memperpanjang PLC produknya,
yakni nylon. Sebelumnya nylon hanya dipergunakan untuk parasut pada waktu
Perang Dunia II. Tetapi kemudian perusahaan berhasil menunjukkan alternatif
penggunaan nylon untuk industri pakaian. Pakaian wanita dengan bermacam-macam
tekstur dan warna yang terbuat dari nylon dipromosikan. Jaket dan macam-macam
variasi lainnya dari nylon berkembang di kalangan konsumen dan industri sampai
sekarang. Untuk contoh Indonesia, misalnya Rinso yang berhasil
memperpanjang PLC-nya dengan memperkenalkan Rinso Baru, Rinso Ultra, Rinso
Formula Plus, serta Rinso Warna. Demikian pula halnya dengan Pepsodent yang
memperkenalkan Pepsodent yang khusus memelihara kesehatan gusi.
PROMOTION MIX
Bauran promosi (promotion mix)
merupakan salah satu bagian dari bauran
pemasaran (marketing mix)pada ilmu
manajemen pemasaran. Promosi merupakan bagian yang tidak bisa
dipisahkan pada pemasaran itu sendiri, sehingga tanpa keberadaannya pemasaran
sama sekali tidak bisa berjalan.
Promosi sebagai upaya
memperkenalkan produk / jasa agar bisa dikenal dan diterima publik dapat
ditempuh dengan berbagai cara. Di televisi anda sering melihat iklan suatu
produk, atau perjalanan anda melihat spanduk, poster, video tron. Hingga pada
pagi hari saat anda hendak mencuci kendaraan sudah ada brosur terselip di
penyeka kaca (windscreen wiper).
Mengutip dari pendapat Kotler (2005:
264-312), unsur bauran promosi (promotion mix) terdiri atas lima perangkat utama, yaitu : Advertising, Sales Promotion, Public Realation and Publisity (hubungan masyarakat), personal selling, dan direct marketing.
Secara sederhana lima perangkat tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Advertising(Periklanan)
Menurut Wells, Burnett dan Moriarty (2003) Iklan
adalah suatu bentuk komunikasi non-personal dengan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan dalam penggunaan media massa untuk membujuk dan mempengaruhi
audiens. Sedangkan menurut Kotler (2003:814) iklan adalah bentuk penyajian non
personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh seorang sponsor tertentu yang
perlu dibayar.
Jika mengacu dari dua pendapat diatas, periklanan bisa
dimaknai sebagai media komunikasi massa yang dibuat untuk tujuan
mempengaruhi target pasarnya. Adapun obyek yang dikomunikasikan bisa berupa
ide/gagasan, barang, jasa ataupun lainnya yang dilakukan
oleh perusahaan, lembaga, institusi, atau siapapun juga.
Melihat kenyataan di lapangan, memang hingga saat ini
orang-orang membeli sebuah produk sedikit banyak karena pengaruh iklan, baik
iklan di televisi, radio, koran, majalah, spanduk, billboard di pinggir jalan, internet atau yang lainnya.
Iklan-iklan tersebut selalu ada dan seolah selalu memberi peringatan kepada
kita untuk selalu megingatnya.
Tak bisa dipungkiri, iklan bisa menjadi salah satu
media yang efektif untuk berkomunikasi dengan banyak orang. Dengan memasang
satu spanduk seminggui saja di ruang publik misalnya, akan ada ratusan bahkan
ribuan pasang mata yang akan dapat menerima pesan melalui iklan tersebut.
Apalagi jika iklan tersebut unik dan mampu mencuri perhatian, pasti akan lebih
mudah diingat.
Bagi seorang pemasar, iklan dibuat bukan hanya untuk
memperkenalkan produk kepada masyarakat. Lebih dari itu, biasanya dari
perusahaan juga memiliki agenda besar agar keberadaan merek produknya benar-benar
bisa berada dalam benak konsumen, menumbuhkan dan menjaga keyakinan konsmen,
sehingga mereka dapat loyal dan tak mudah berpaling ke produk lain.
2. Sales Promotion(Promosi Penjualan)
Menurut Kotler (2003), Promosi penjualan (Sales Promotion) adalah berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong
keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. Sedangkan
menurut (Lubis, 2004) Promosi Penjualan (Sales Promotion) adalah suatu kegiatan perusahaan untuk menjajakan
produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk
melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan.
Sebagai salah satu bagian dari bauran promosi,
kegiatan promosi penjualan sering dilakukan oleh banyak pemasar sebagai upaya
mempetemukan produk dengan target pasarnya secara langsung (hardsell). Dalam program ini berbagai insentif diberikan untuk
para calon konsumen agar mereka dapat merasakan produk yang ditawarkan. Promosi
penjualan ini biasa dilakukan dengan memberikan diskon besar-besaran, pemberian
hadiah langsung, pemberian kupon belanja, bahkan sample produk yang bisa
diberikan secara gratis.
Meskipun dilakukan dalam waktu yang relatif pendek,
dalam melakukan promosi penjualan pihak perusahaan biasanya perlu mengeluarkan
biaya yang cukup besar. Meski demikian dampak yang ditimbulkan juga besar
karena konsumen sebagai pengambil keputusan dapat mencoba, merasakan dan
membeli produk yang ditawarkan.
Pengalaman penggunaan produk saat promosi
penjualan inilah yang kedepannya para konsumen baru bisa diharapkan mau kembali
melakukan pembelian. Selain itu juga dapat digunakan sebagai sarana
membangun hubungan konsumen untuk jangka panjang.
3. Public Realation and Publisity (Hubungan Massa)
Menurut Cutlip, Center & Broom (2005:25) Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan
publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.
Menurut Frank Jefkins, Public Relation adalah bentuk komunikasi yang
terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi
dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai mencapai
tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada
saling pengertian. Sedangkan menurut Kotler (2003) Public Relations merupakan berbagai
program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya.
Dalam perusahaan maupun organisasi, Public Relation memiliki peranan penting untuk membangun citra
yang baik di masyarakat mengenai produk, perusahaan maupun organisasi. Dengan
memiliki citra yang baik di mata masyarakat luas tentu akan semakin memperkuat
nilai tawar sekaligus dapat memperpanjang kelangsungan hidup produk, perusahaan
maupun organisasi.
Ada banyak fungsi public relation dalam perusahaan, baik untuk internal maupun
eksternal. Para PR inilah yang menciptakan pemahaman (Mutual Understanding), sekaligus menjadi jembatan antara kepentingan
antara perusahaan dan publiknya, membangun opini publik tentang produk dan
perusahaan, dan mendukung berbagai agenda acara kegiatan perusahaan dalam
rangka meningkatkan citra.
4. Personal Selling(Penjualan Perorangan)
Menurut Norman A. Hart Dan John Stapleton, dalam
kutipan Komarudin Sastradipoetra (2003:194) Personal Selling adalah proses penyajian komersial secara lisan
selama pembeli atau penjual dalam situasi wawancara. Sedangkan menurut Phillip
Kotler (1993:376) Personal
Selling adalah potensi lisan dalam pembicaraan
dengan salah satu atau lebih calon pembeli untuk tujuan melakukan penjualan.
Terdapat banyak definisi tentang Personal Selling yang dikemukakan para ahli, namun pada
prinsipnya hampir sama yakni kegiatan promosi yang dilakukan dengan cara
berinteraksi secara langsung dengan calon pembeli. Para pemasar dapat
berinteraksi secara langsung secara pribadi maupun kelompok dengan target
pasarnya.
Kegiatan penjualan secara face-to-face banyak manfaatnya bagi perusahaan maupun calon
konsumen. Dari cara ini pihak penjual dapat secara langsung
mendemonstrasikan produknya, memberikan petunjuk tentang produk, serta dapat
menjelasan atas berbagai keluhan calon konsumen.Melakukan promosi dengan personal selling bisa menjadi salah satu cara unuk mencapai
tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan
pelanggan. Meski biaya juga cukup tinggi karena membutuhkan salesman/girl yang
banyak, keuntungan dengan menggunakan cara ini adalah para pemasar dapat
langsung menuju target pasar potensial.
5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)
Menurut Kotler & Gary
Armstrong (1996: 53) Direct
Marketing adalah pemasaran yang menggunakan
berbagai media untuk berinteraksi langsung dengan konsumen, biasanya
menelepon konsumen untuk mendapat respons langsung. Sedangkan
menurut Duncan (2002 : 573 ) Direct Marketing adalah ketika perusahaan ingin menjalin komunikasi
langsung dengan pelanggan, mereka mengguanakan strategi komunikasi langsung,
dimana lebih bisa berinteraksi, database yang
memicu proses komunikasi pemasaran menggunakan media untuk mendorong respon
pelanggan.
Direct Marketing bisa menjadi salah satu sistem pemasaran
interaktif yang dapat dikembangkann perusahaan untuk menghasilkan tanggapan
langsung dari pelanggan yang ditargetkan. Dengan melakukan dengan teknik
promosi ini, pihak perusahaan akan mampu menciptakan hubungan baik dengan
pelanggan.Beberapa contoh bentuk promosi Direct Marketing menurut Saladin (2006:1193) diantaranya adalah
penjualan tatap muka, pemasaran direct mail, telemarketing, pemasaran melalui
katalog (Catalog
Marketing), dan Saluran Online (Online Channel) dan lain-lain.
wah info yang bermanfaat sekali
BalasHapus-BTW_INI_UDIN